I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Another Memory : Other lights are shinning on me


August 2011
Another Memory : Other lights are shinning on me


Ketika matahari yang selalu menemani hari-hariku dengan sinarnya mulai meredup dan menghilang, kini muncul banyak matahari baru yang mampu menyingkirkan awan mendung dan mengiringi jalanku dengan cahayanya….

***
Secarik kalimat yang akhirnya mampu membius gw dalam ketenangan.

Sebelumnya, thanks buat sahabat2 gw yang udah ngasih banyak support buat gw dikala gw lagi sedikit konslet akibat kepergian orang yang gw sayangi. Kepergian yang begitu mendadak yang masih menyisakan sebuah Tanya.

 Kenapa ?


“Ikhlasin aja, gak usah banyak mengandai, serahin semua sama Allah,”

“Allah masih nyembunyiin orang yang tepat buat lu,”

“Dia yang milih jalan itu, gak ada pilihan laen,,, kalo dipikirin Cuma makan waktu ama ati….”

“Jangan terlalu meratapi satu pintu kegagalan, karena banyak pintu keberhasilan di sisi lain yang masih terbuka untuk lu jalani,”


Dan banyak lagi support yang datang dari semua orang2 istimewa yang gw kenal.

Memang, kehilangan seseorang yang kita sayangi selalu menyakitkan. Seperti yang gw rasain sekarang. Baru kali ini, gw ngerasa, kehilangan seseorang yang gw sayangi merupakan hal yang paling menyakitkan. Sangat sakit. Terlebih, dirinya pergi dengan menyisakan sedikit rasa kecewa. Rasa yang udah lama hilang dari hidup gw, dan sekarang kembali hadir.

She's like a song

Mungkin ini adalah teguran buat diri gw, dimana gw udah mulai melupakan sedikit keceriaan di masa lalu, keceriaan yang selalu gw buat dengan banyaknya senyum yang keluar dari raut wajah mereka, orang2 spesial. Tetapi dengan kehadirannya, waktu gw mulai terbagi. Dan cinta selalu menang.

Buat gw, life goes on. Hidup jalan terus, gak perlu menyesali apa yang udah terjadi. Apalagi penyesalan yang datang diiringi dengan perubahan2 sifat dari dalam diri kita. Menjadi Kecewa adalah wajar, selama rasa kecewa yang kita alami, mampu dikendalikan oleh pikiran sadar kita.

Mungkin, dengan sedikit naïf, gw bisa bilang :

“gak perlu dipikirin, masih banyak urusan lain yang lebih pelik,”,

Tapi, hati emang gak bisa dibohongi, sedikit sayatan yang membekas gak akan bisa mudah diobati. It’ll take a long time. Selembar kertas putih akan butuh waktu lama untuk menjadi selembar kertas putih kembali, apabila sudah terlanjur tergores oleh tinta hitam. Begitu juga hati gw. Tapi, kekecewaan ini gak akan larut menyelimuti diri gw. Gw lebih suka rasa kecewa gw dijadikan hal positif yang mungkin akan lebih bermanfaat kelak. Dan gw sangat menikmati rasa kecewa gw.

Gw nyadar, ini adalah jalan gw menuju silaturahmi yang lebih luas. Silaturahmi gw dengan semua orang – orang yang selalu ada di belakang gw dengan iringan do’a - yang sempat  gw lupakan.

Cahaya gw sedikit meredup. Kalah oleh hembusan awan hitam yang gemar menyelimuti pikiran. Sampai saat ini, pikiran gw masih terganggu oleh kenangan yang ada, kekecewaan yang udah gw sembunyikan dibalik senyum gw masih gak bisa menipu sahabat2 gw yang tulus.

“Belakangan ini lu murung, ada apa sih ? fokus dong,,,”
“gw bingung apa avril lavigne mau nerima gw ya gan ?”

“Tar lama2 lu bisa gila beneran nih,”
“Gapapa selama Zooey Deschannel masih nerima gw,”

“Lu tuh kayaknya bener2 mulai gila ya ?”
“Hah ? masa sih ?”

Kepergian seseorang yang gw sayangi, gak akan bisa merubah gw jadi seseorang yang berbeda. Gw adalah diri gw, dan kehilangan dirinya memang merupakan sesuatu kekecewaan yang mendalam. She’s like a song that always comes around in my head. Ya, bayangan tentang dirinya sulit untuk dihapus, sekalipun dengan berusaha membencinya. Tapi, kebencian bukanlah jawaban, dan sesakit apapun itu, gw tetep sayang sama apa yang pernah menjadi bagian dari masa lalu gw. Dirinya memang seperti sebuah lagu, yang selalu gw putar di dalam pikiran gw, disaat sepi.

Biarlah dia pergi dengan cahayanya. Dan biarlah gw berlalu dengan cahaya yang lain. Cahaya fana yang bisa menuntun gw menuju kedewasaan, dan mencari arti hidup yang sebenarnya. 

Akan tetapi, hati gw akan selalu terbuka untuknya, sekalipun masih diliputi rasa luka.

Dan tanpa gw sadari, dibalik itu semua, sebenarnya banyak cahaya lain yang diam-diam tetap setia menyinari jalan gw, cahaya yang kekuatannya lebih besar ketimbang cahaya fana yang selama 2 tahun ini menyinari hidup gw,

Ya, cahaya itu datang dari mereka, para sahabat. Thanks all, you’re so precious to me.

Minggu, 07 Agustus 2011

Another memory : Our smiles separated us


31 Mei 2009 – 4 Juni 2011
Another memory : Our smiles separated us


Temen gw pernah berujar, yang paling bikin males dari memulai sebuah hubungan adalah : memulai segalanya dari awal :  mengenal dirinya, memperkenalkan diri kita kepadanya –dengan berbagai cara tentunya- mencari tau apa kesamaan dari itu semua, dan mulai membangun sebuah hubungan dari point tersebut. Sebuah kesamaan.

Hal ini gw alamin. Dan hal ini merupakan bagian dari sejarah gw yang lain.

Menelisik 2 tahun kebelakang. Dimana gw mulai membangun suatu hubungan yang gak pernah disengaja. Gak pernah gw rencanakan, dan gw sendiri gak pernah yakin akan berlanjut sedemikian dekat.

Berawal dari kampus (lagi-lagi), seorang gadis yang lagi kebingungan, karena gak tau alamat kantor tempatnya interview kerja besok. Di sana, Gak sengaja ada gw (mungkin ini yang dinamakan takdir) yang emang lagi ada perlu ama temennya waktu itu. Dan gw coba nawarin diri buat menjadi GPSnya besok, karena kebetulan alamatnya searah sama kantor gw. Dan dari situ semua berawal.

“Bagaimana interviewnya ?”
“Alhamdulillah diterima kak, makasih ya do’anya,”

Aku dan dirinya

Selanjutnya, gw mulai membangun hubungan. Dan semua dimulai dari persamaan. Jutaan kata keluar dari pikiran kita, mulai dari yang penting, gak penting, atau hanya sekedar lelucon. Itu semua kita pakai, hanya sekedar untuk mencari kesamaan.

Hal yang bisa gw gunakan sebagai tiket terusan untuk tetap menjalin hubungan dengan dirinya.

Hari berganti, gw mulai menemukannya. Kesamaan yang kita cari2. Sama2 suka berusaha membuat diri kita tersenyum, apapun keadaannya. Kita adalah penyuka lelucon, semakin banyak lelucon yang keluar dari kata2 kita, semakin kita tersenyum satu sama lain. Senyumnya yang sampai sekarang gak pernah bisa hilang dari ingatan gw.

“Kenapa sih kamu gak pernah mau marah ma aku ?”
“Karena aku gak punya alasan untuk marah ma kamu,”
“yaudah aku tonjok aja ya,”
“percuma, kamu gak bakal liat aku marah, karena mata kamu udah keburu lebam dan gak bisa liat lagi,”

Banyak lelucon bukan berarti kita lupa akan hal yang serius. Suatu ketika, ia pernah menangis untuk ayahnya. Dan hal terburuk yang pernah gw rasain waktu itu adalah, membiarkannya larut dalam tangisnya. And she did the same for her mom. Dikala serius, dirinya seperti menjadi seorang yang berbeda. So different. Gak ada lekukan senyum di pipinya. Hanya rautan alis wajah yang menukik tajam.

“Aku takut kamu pergi, dan aku juga takut kalau aku nyakitin kamu,”
“Apa kamu serius sama hubungan kita ?”
“Ya. Aku serius,”

Semua itu ada dan nyata dalam 2 tahun kenangan gw bersamanya. Dirinya banyak memberikan warna dalam hidup gw. Jutaan senyuman terukir, dan ribuan perbedaan hilang dengan hadirnya satu kesamaan dalam diri kita. Berusaha membuat diri kita tersenyum, apapun keadaannya.

Sampai akhirnya senyuman itu kian memudar, dan akhirnya benar2 hilang. Hilang selamanya dari hidup gw.

And I still don’t know why.

Broken smiles