I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 22 Februari 2011

What would you do when..........

21 Februari 2011
Obrolan Ringan Diwaktu Senggang


Apa yang akan kalian lakukan, kalo usia kalian di dunia ini tinggal 1 hari ?

Pertanyaan begitu sempet terbesit di benak gw. pertanyaan yang menurut gw simple, jelas dan mudah dicerna. Buat gw, ini pertanyaan yang sangat-sangat mudah untuk dijawab sekilas. Tapi itu Cuma sepertinya, Karena setelah ditela’ah lebih dalam, gw malah bingung sendiri jawabnya. Terlalu banyak hal yang mau gw lakuin di sini, di alam fana yang kesenangannya bisa dalam sekejap membutakan mata kita akan adanya kehidupan lain di alam abadi yang akan menanti.

Gak sengaja pertanyaan begini muncul diantara obrolan absurd gw dan temen2 kantor di waktu sore, dikala penat dengan rutinitas hari itu. dan sepertinya, pertanyaan yang simple itu mengena di hati gw.

Dari 1 pertanyaan yang muncul, terdapat berbagai jawaban dari dalem diri banyak orang, yang menurut gw sangat masuk akal.

Apa aja pilihannya ? mungkin sebagian bisa jadi referensi pembaca.

1.    Tobat
Udah pasti. Ini adalah pilihan favorit dari seisi bumi.  Setiap manusia ingin mengakhiri petualangannya di dunia yang fana ini dengan sukses membawa raupan amal soleh yang disertai ketidakberadaan dosa. Sama aja kayak ngarep.com. Harapan yang menurut gw mungkin hampir diamini setiap makhluk di bumi. Belum pernah gw denger ada orang yang kalo ditanya gini : "kalo udah wafat mau masuk mana ?" dan dia menjawab : “masuk neraka donk….” dengan bangganya.
Mungkin, pengecualian itu bisa dialamatkan kepada Sdr. Bezita yang emang kepingin ngalahin goku dari dulu, sampe2 tiap berantem pasti bilang “kita bertarung lagi nanti di neraka, hahahahaha”.
Dasar si jidat lega bodoh, jangankan buat bertarung ama goku, nyolek api neraka aja kagak bakal sanggup bertahan 1 detik karena panasnya.

2.    Minta maaf ke semua orang
Terutama orang tua. Pilihan ini jadi top 2 dalam survey yang gw lakuin ke audience (total audience 1 orang, itu juga gw sendiri). Ya, gw sadar bagaimana sabarnya orang tua gw ngedidik gw ampe kayak sekarang. Mungkin kalo tingkat kesabarannya diukur dengan thermometer, tingkat kesabaran orang tua gw setingkat lebih tinggi dari titik didih emas. Gw inget bagaimana marahnya emak gw waktu gw dapet nilai jeblok di kelas 3 SD. Gw paham, kalo orang tua itu mau anaknya jadi orang yang bisa dibanggain di masa depan. Makanya emak gw gak mau gw udah jeblok dari bocah, mau jadi apa ntar kalo udah gede ? ya jadi Spiderman lah. Gw juga masih inget gimana lelahnya babeh gw nyari nafkah, buat nyekolahin gw ampe setingkat jendral bintang tujuh. Gw masih inget gimana sabarnya keluarga gw waktu ngerawat gw yang sempet 1 bulan off school, dan terbenam di kamar ahli patah tulang. Semua itu belum bisa gw bales apa-apa.

Ada pepatah bilang, air susu dibalas dengan air tuba. Pepatah yang sering dipake buat anak yang gak tau balas budi ke orang tuanya. Untuk kasus gw, mungkin perumpamaannya baru setara air susu dibalas dengan air tajin. Dimana gw udah berusaha membalas semua budi baik keluarga gw, tapi masih berasa anyep-anyep sampah goreng.

3.    Buat surat wasiat.
Ini adalah cara yang keren untuk mengungkapkan pesan2 terakhir sebelum kita berangkat (kemana ?). pesan ini biasanya ditunjukkan buat orang yang sangat kita cintai. Entah itu orang tua, ade, kaka, om, tante, ponakan, pacar, selingkuhan atau kucing peliharaan. Biasanya, dalam suatu pelaksanaan eksekusi di lembaga permasyarakatan, si pesakitan akan diberikan apapun yang dia minta, termasuk menyantap makanan favoritnya sebelum eksekusi dilakukan dan diberikan waktu untuk menyampaikan pesan2 terakhir menjelang eksekusi. Tapi buat gw, membuat surat wasiat mungkin akan menyita banyak waktu. karena selain ditulis, kata2nya juga harus dipikirkan matang2 agar terlihat keren sebelum liwat.

4.    Minta ditemenin.
Permintaan kayak gini emang sedikit horror, karena selain kita bakal terus2an mikirin yang ngga2 kalo disamping si dia, kita juga bakal menjadi orang pertama yang harus melihat si dia berangkat (kemana ?). tapi, apabila gw yang jadi orang yang dimintain tolong, gw akan mengajukan satu tambahan orang lagi, jaga2 kalo si dia (yang minta ditemenin), mendadak narik2 baju gw biar gw ikut. Kalo itu terjadi, Saat itu juga gw akan tarik baju temen gw yang satunya lagi, biar jadi 3 sekalian. Objek paling menderita pada adegan ini, biasanya adalah sang pacar. Terinspirasi lirik : “bila kumati, kau juga mati”,

keliatannya si dia gak rela kalo berangkat (kemana ?) kesana sendirian.

5.    Depresi
Ini adalah suatu kerugian buat si dia yang gak siap berangkat (kemana ?). mungkin semasa hidup, gak satu ons pun amal kebaikan yang diraihnya. Hanya memikirkan dunia dan dunia sehingga menjadi lupa akan kehidupan selanjutnya. Dalam suasana depresi, si dia mungkin akan lebih rela kalau dirinya disuruh menenggak 3 botol alkohol yang dicampur air perasan kentang dan sedikit deterjen ketimbang menunggu saat gilirannya berangkat (kemana ?). Padahal, hasil dari keduanya udah jelas sama. Mokat.

6.    Minta Extend Waktu.
Yang boneng aja gan,,,emangnya rental PS2 bisa seenaknya nambah jam sewa.

***

Dan banyak hal2 lain yang akan dilakukan, yang mungkin aja gak kepikir oleh diri kita. Diantara itu semua, ada satu hal lain yang menurut gw mungkin bisa berarti banget. Bukan Cuma buat gw, tapi buat orang2 disekitar yang sempat singgah di kehidupan sementara yang . Apa itu ?

7.    Menyambung silaturahmi dengan orang yang telah lama hilang
Mungkin, ini opsi ketiga yang presentasenya lebih tinggi setelah bertobat dan meminta maaf ke semua orang. Bagi gw, silaturahmi menjadi hal yang amat sulit gw lakuin, terutama dengan temen2 lama gw yang sekarang entah kemana rimbanya. Dibalik kesibukan gw, masih tersimpan harapan untuk seenggaknya bertemu, bertegur sapa atau bahkan bercengkrama dengan teman lama.

Untuk sebagian orang, termasuk gw, kesibukan menjadi salah satu tembok penghalang yang membuat jalinan silaturahmi kepada teman2 menjadi sedikit terhambat. Hambatan ini dalam ilmu fisika dinotasikan dengan Ohm. Tapi kita gak lagi bahas fisika.

Silaturahmi dapat memperpanjang usia. Begitu yang gw yakini. Walaupun bukan dalam arti yang sebenarnya, silaturahmi bisa membuat hal yang sudah absurd kembali terang, persahabatan yang sudah mulai luntur kembali erat, dan hutang yang sudah lama pura2 dilupakan, kembali diingat.

Dengan silaturahmi juga, maka ingatan dia tentang kita yang tadinya mulai terkikis, jadi seperti jelas kembali, seperti baru kemaren. Jadi ingat kutipan kata yang pernah diungkapkan oleh Aoyama Gosho si pengarang Detektif Conan :

“Jika punya kenangan dengan orang lain, maka janganlah dilupakan, sebab, jika orang itu telah tiada, maka ia akan dapat hidup kembali, dalam kenangan kita.”
Ya, kalimat yang sangat sederhana, tapi bisa menjelaskan semuanya. Silaturahmi dapat memperpanjang usia kita, walaupun hanya dalam benak mereka.

Hal yang gw selalu inginkan dan harapkan adalah, gw bisa selalu menyambung silaturahmi dengan semua orang yang pernah ada dalam hidup gw, dan membuat mereka selalu tersenyum saat mengingatnya, bahwa gw pernah ada, dalam kehidupannya yang singkat di alam fana ini.

Setelah itu, gw akan tetep minta extend waktu.

Kamis, 10 Februari 2011

Dialog Absurd [Part 2]


2011

Dikala dunia heboh dengan isu Mesir, dikala Indonesia heboh dengan isu2 SARA, dikala keadilan di negeri ini yang semerawut, dialog absurd pun berlanjut, seperti gak mau ketinggalan eksis, mengisi hari2 gw yang indah. Semua kejadian yang gw alami ini sungguh absurd, spontan, gak disengaja dan  terjadi secara ajaib.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A             : “Benk, invoice PI mana PI ?? udah akhir bulan nih harus deklarasi….”
B             : “Hah ? PI ? PI apaan bu ?”
A             : “itu tuh, Pecinta Alam….”
B             : “PA Kaleeeee….”

Sebuah instansi di Bekasi. Didengar oleh satu departemen yang langsung makan kertas.

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A             : “eh, kita juga bentuk Beybond yuk kayak SMASH,”

Suatu sore di kursi tunggu. Didengar oleh karyawan yang langsung pergi cepat-cepat.

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


A             : “dul, koq pintunya di dorong ? udah jelas bacaannya pull,”
B             : “makanya jadi orang tuh berfikir, dimana2 kalo ada tulisan pull ya di dorong, eh………..ditarik ya ? eh ?”

Pintu masuk receptionist, didengar oleh teman yang langsung push up ditempat.

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

C             : “emang Tsugichi-san punya cewek ya ?”
D             : “iya, itu tuh mas ceweknya tsugichi-san yang orang Indonesia”
B             : “loh, bukannya orang semarang ?”

Meeting room, didengar satu ruangan dan langsung bubar.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

G             : “aduh aku pilek nih, tenggorokan sakit,”
L             : “telen biji kedondong aja,”
G             : “lah emang kedondong ada bijinya ?”
L             : “ya itu yang bulet2 kriting emang apa ?”
G             : “iiiiihhh, itumah biji,”

Rumah makan sederhana, didengar oleh mas2 penjual pangsit yang langsung minum kuah rebusan mie.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

L             : “Kita udah ampe mana nih ? udah jam 7 masih ujan aja,”
O             : “Masih di wilayah purwakarta,”
B             : “Loh, bukannya masih di cipularang ?”
 
Rest Area Purwakarta. didengar mba-mba waitress solaria yang langsung bersin pensil.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A             : “Namanya juga Jakarta, kalo mati lampu mendadak ya dinyalain lagi pake jet-pump lah.....,”
B             : “Gen-set kaleee,”
 

Suatu instansi di Jakarta Utara. didengar oleh rekan kerja yang langsung tersengat pompa listrik.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di dunia ini, begitu banyak hal2 gak jelas yang terungkap, baik disengaja maupun nggak. dan di kehidupan gw, hal2 yang gak jelas ini udah jadi teman hidup.


Dan dialog absurd pun [masih] berlanjut.

Rabu, 02 Februari 2011

Autism Travel [Part 5] : Trip to Tidung Island

Day 1
29 Januari 2011

Dimulai dengan bangun pagi, kira2 jam 4 subuh. Mata gw masih nempel erat. Butuh 3-4 menit buat ngumpulin nyawa yang masih misah2 begini. Padahal, mimpi gw baru episode 2, Masih 4 episode lagi menuju klimaks. Tumben amat gw bangun sepagi ini ? padahal tidurnya aja udah pagi, jam 1 pagi, abis lembur, pulang nemenin keponakan yang dateng jauh2 dari klaten cuma buat maen PS lawan gw. Dia rela2in gak tidur cepet cuma buat nunggu gw main PS dan dibantai. Huhahuhahuha…………..ngantuk bet.
Terakhir gw bangun sepagi ini waktu tur kantor gw ke sari ater, subang, 3 bulan lalu.
Hari ini, 29 Januari 2011, gw akan menuju ke suatu tempat untuk melampiaskan hasrat jalan-jalan keluyuran gw. Tujuan gw kali ini namanya Pulau Tidung. Sebuah pulau kecil yang terletak di hamparan pulau di kepulauan seribu. Mungkin sebagian orang pernah merasakan indahnya alam tidung. Sebagian kecil yang belum pernah kesana mungkin Cuma bisa bertanya, dimana pulau itu berada. Panoramanya indah, gak kalah sama tempat syutingnya Leonardo di caprio di film The Beach yang lokasinya di Thailand.
Kebetulan kita dapet promo paket liburan ini dari salah satu mantan karyawan kantor gw yang sekarang udah sukses berat (sukses jadi berat alias gemukan), ken arerhe alias ari. Paketnya super murah, 300 ribu each dengan minimum 10 orang dalam 1 kelompok dengan durasi 2 hari 1 malam full service.
Wow !
Tim sukses pildacil

Menggunakan kapal kecil dari muara angke, gw dengan sekumpulan temen2 kantor yang terdiri dari ibu2 bersuami, pria2 ABG tampan & jantan berkelas dan wanita2 muda bersahaja mulai bersiap menunggu kapal yang masih bersandar di dermaga itu berangkat. Total ada 12 manusia berkualitas dalam kelompok gw. berangkat menuju pulau itu pake kapal motor, kita jadi mirip TKI illegal yang didepak dari negeri tetangga karena foto passport gak sinkron antara muka asli dan fotonya.
TKI Ilegal

Kecil & sumpek, itulah perasaan pertama gw saat menaiki kapal motor milik nelayan yang berubah fungsi jadi angkot laut itu. Di angke, jumlah peserta yang ikut paket trip tidung island mencapai 80-an orang, termasuk kelompok gw. Berbagai kalangan hadir, dari mulai Kroco Mumet (karyawan tetap atau tetap karyawan) kantor gw, mahasiswa dari Universitas Indonesia, kumpulan ABABIL (ABG labil) yang pake celana 10 cm diatas lutut dan baju kekecilan serta gigi yang dipagar, perusahaan ASU-ransi asal jerman, sampai kumpulan tante girang dan om senang dari priuk dan sekitarnya.
Jam 8 pagi, Ditemani guyuran hujan, kapal terus mengarungi laut dengan intensitas ombak yang lumayan bikin goyang dombret sepanjang jalan. Kalo di kampung2, mirip naik kemidi ombak dengan alunan lagu jablay-nya titi kamal yang disetel dari radio dangdut lokal.
Ombak emang lagi ganas2nya di laut jawa. Hari itu, beberapa saat sebelum gw berangkat, kira2 jam 4 setengah alias setengah 5, gw sempet2in buat nonton berita pagi. Gak sengaja liat berita SCTV, yang muncul malah berita 19 tewas akibat cuaca buruk di perairan banten. Buset, pas banget momennya ama hari keberangkatan gw. Langsung aja buru2 gw ganti channel sebelum emak gw berubah pikiran.
Kira2 2 jam ajrut2an di laut, sampe juga gw di sebuah pulau. Sempet tidur juga sih saking capenya ngeliat laut goyang dombret sebelom akhirnya dibangunin ama si ibenk.
Pulau Tidung

“lu kalo tidur pules banget kayak orang mati,”
Begitu komen temen2 gw yang udah pernah bangunin gw tidur, termasuk ari. Hampir sama komennya :
Kayak orang mati.”

***

Tiba Di pulau itu pukul 10 siang, cuaca terik. Turun dari kapal kita langsung disambut guide yang notabene-nya orang lokal. Tampangnya 11:12 ama preman priuk, tapi pikiran negatif itu hilang setelah gw tau ternyata guide lokal satu ini ramah banget ama kelompok gw. Keluar dermaga, kita langsung digiring (emang ayam !) ke penginapan yang jaraknya kira2 200 m lebih dikit.
Di penginapan yang sederhana tapi nyaman ini kita tinggal. Rumah dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga yang lumayan luas dan nyaman serta 2 kucing obesitas gara2 tinggal di pulau surganya ikan.
Kita pun istirahat sejenak.
bagayo di penginapan

“nanti saya dateng lagi jam satu ya, kita snorkeling ke pulau sebelah,” tuh guide langsung pamit.

Sisa 2 jam ini gw gunakan untuk hal yang bermanfaat :  tidur.
Dan lagi2 : Kayak orang mati.

***

Jam 1 siang di hari yang sama, semua bersiap untuk acara selanjutnya, Snorkeling di pulau sebelah. Cuaca jam segitu lagi hot2nya. Kulit gw yang tadinya item jadi makin putih. Gak ada sunblock, handbody pun jadi. Gw tau, biarpun gw pake 1 ember handbody, gak akan berpengaruh apa-apa buat kulit eksotis gw. Tetep hangus.
Sang guide membawa kita ke dermaga utara pulau, untuk menumpangi perahu motor kecil milik nelayan lokal yang udah berubah fungsi jadi taksi laut. Sempet ragu juga karena gw belum pernah naik perahu kecil sebeumnya. Ngeri juga kan kalo kecebur waktu perahunya oleng dihantam ombak. Tapi, gw sedikit bernafas lega karena pelampung sudah tersedia di perahu untuk snorkeling nanti. Saat itu juga gw pake.
Gw jadi gak takut lagi kecebur di tengah laut kayak ranting ngambang atau lele kuning.
Nyemplung ke laut

Ombak di siang itu emang lebih besar dan kencang ketimbang waktu berangkat. Beberapa kali perahu miring ke kiri & kanan. Tapi, bukannya takut, gw malah lebih enjoy. Enjoynya gw itu berarti antara pasrah dan pucat. Takut2 kalo tiba2 kejebur, trus terdampar di pulau kosong di wilayah pasifik (jauh amat !). Saat itu gw langsung kepikiran filmnya tom hanks yang cast away, dimana dia terdampar hidup bertaun2 di pulau kosong sampai akhirnya sedikit gila dan sangat gondrong.
Gw tau khayalan gw ketinggian.

Dari kejauhan, rombongan lain sudah terlebih dulu snorkeling di TKP.
Di laut Pulau (yang gw lupa namanya) itu, kelompok gw mulai snorkeling dibawah arahan guide yang setia banget ngawasin, kalo misalnya tau2 udah ada yang ngambang di laut lepas dan gak balik2, mirip Baywatch-nya pulau tidung. Pesona bawah laut pulau seribu so amazing boo…. Dengan warna pantulan air laut yang sangat hijau kebiruan, just like in Hawaii. Indahnya terumbu karang dan biota laut pulau seribu menjadi salah satu dari miliaran keindahan lainnya yang masih tersimpan di bawah perairan nusantara.

“Mau liat bulu babi paling gede ?, kalo keinjek kaki bisa meriang seminggu,” kata si guide waktu snorkeling.
“hah ? bulu babi ? mana ?” kata gw
“coba liat dibawah kaki,” kata guide lagi
Gw coba masukin kepala gw ke dalem air,
“buset gede banget ! itu bulu babi apa emang babi ?” kata gw kaget sambil ngejauh.

Ada hal ajaib waktu kita snorkeling disana, Mba ipur sempet nyundul kapal 2x saking semangatnya liat panorama bawah laut dan ngedayung kaki. Mungkin akibat panas dan efek air asin, fungsi sel syaraf antara kaki dan mata gak jalan bersamaan.
Selain panorama bulu babi terumbu karang yang terhampar bebas di lautan, kelompok kita juga diajak menikmati indahnya dataran pulau [yang lagi2 gw lupa namanya] sambil berfoto2 ria. Berasa ABG gitu deh. Selain itu, kita juga menikmati santap sore di pulau tersebut setelah selesai membilas badan yang masih berasa asin2 air laut. Oh ya, FYI aja, rambut gw jadi kaku berdiri akibat kelamaan berendem air laut. Kerasnya mirip rambutnya sinbe kalau lagi ngga pakai kerudung ninja di komik Ninja Rantaro.
Santap sore di sana berasa spesial karena [selain dibayarin] kita bisa menyantap makanan sambil menikmati panorama sunset di pinggir pantai. Saat itu agak mendung, jadi keliatannya malah sia-sia. Makanan yang kita santap saat itu pun  sangat khas banget. Kuliner kayak gini gak akan gampang dicari dimana2, cuma ada di pulau tidung. Gw makan mie ayam, dan yang lainnya makan bakso dan indomie rebus. Sangat langka kan ?
boyband

Gak kerasa, matahari udah mau hilang dari peredaran, kita pun bergegas menuju pulau utama, tempat kita menginap. Rencananya, jam 9 mau diadakan acara barbeque di pinggir pantai. Apes, jadwalnya bersamaan sama Putaran ke-empat piala FA antara Everton Vs Chelsea, jadi, hati gw berat di tipi daripada di pantai.

***
Day 2
30 Januari 2011

Setelah asik seharian kemarin nyemplung di got laut, acara barbekyu-an, poto2an, gila2an, etc. hari ini adalah jadwal kita buat mengelilingi pulau tidung yang eksotis di pagi hari (buat gw kepagian !).
Bentuk pulau tidung emang unik, karena bentuknya yang memanjang, dan tidak lebar, jadi jalur yang ada untuk pejalan kaki atau pengendara sepeda Cuma ada satu jalur. Sejauh kita mengayuh, hanya ada pantai di kiri dan kanan, langit di atas serta lele kuning menempel di bawah sandal.
sepedahan di pagi hari

Mulai mengayuh jam setengah 6 pagi dengan sepeda sewaan yang lagi2 sudah disiapkan oleh guide kita, maka penelusuran menuju jembatan cinta yang jaraknya kira2 400 m dari penginapan pun dimulai. Pemandangan di pagi hari sungguh aduhai, sampai2 di tengah jalan kita berhenti dan mulai berpose di tepi pantai, dengan latar belakang sunrise yang tanggung. Ada hal absurd lain yang terjadi di pagi yang mendung2 basah itu. Disini, adegan Mba Indah yang jatuh dari sepeda kita jabarkan ya, begini kronologisnya :
Saking asiknya ngeliat kita pose, Mba ipur yang naik sepeda langsung ngerem mendadak ingin ikut berfoto, tapi naas buat mba indah yang dibelakangnya, dengan panik diapun menghindar secepat mungkin. Herannya, bukannya menghindar ke tengah jalan, malah ke pinggir yang jelas2 banyak alang2. Jadilah adegan yang kalo kata orang betawi : Nyungsep itu terjadi secara singkat, padat dan penuh makna. Sampai2 kita malah kertawa sampai puas dulu, baru nolong.

pose lagi di jembatan cinta

Sampai di jembatan cinta (jijay banget ya ?), panorama pagi kita nikmati. Sebagian asik menikmati hiburan kayak banana boat, lompat dari jembatan cinta, foto2 atau asik ngabisin kacang (yang terakhir itu perbuatan gw).
Saat itu, gw sempet ngerasain suatu perasaan, dimana gw kayak punya keluarga yang lain. Another family. Disini, kita ngelakuin sesuatunya bersama2, selalu kompak, dan sepertinya kita berhasil melepas semua kepenatan dalam hiruk pikuk pekerjaan dan melampiaskannya tanpa ada batasan. Seperti halnya orang yang menahan kentut, kalau terus seperti itu maka ngga lama lagi akan jadi penyakit, tapi kalau dilepaskan dengan perasaan bebas, maka kelegaan akan didapat, hidup lebih ringan (dan penyakit kanker bulu hidung akan diderita orang lain). Dan sepertinya juga, semua enjoy dengan apa yang sedang kita nikmati. Padahal, kita terdiri dari berbagai kelompok usia, tapi, semua batasan dan perbedaan jarak itu seakan seperti hilang begitu aja saat kita semua bersama-sama menikmati indahnya panorama pulau tidung.
four idiots

Siang itu kita pulang, dengan membawa banyak cerita.


Written by,
Alit Hernandez A.K.A TopseykreetZ

Many Thanks to :
Ari, Ibenk, Bu Sri, Mba Ipur, Bang Tarigan, Rudi, Pa amin, pa welly, mba ita, mba aryanti dan mba indah, yang udah bikin liburan gw kali ini berkesan.

Next Trip : Pulau Belitung